Kamis, 05 Maret 2009

Iman Satu Orang Yang Sakit Kusta

Setelah Yesus turun dari bukit, orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia. Maka datanglah seorang yang sakit kusta kepada-Nya, lalu sujud menyembah Dia dan berkata: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu dari pada kustanya. - Matius 8:1-3

Di Alkitab, ada tercatat 10 orang yang sakit kusta disembuhkan oleh Tuhan Yesus, tetapi ada juga 1 orang kusta yang disembuhkan dengan cara yang berbeda. Sepuluh orang kusta disembuhkan ketika mereka dengan taat mengikuti perintah Yesus untuk memperlihatkan diri mereka kepada para imam. Di tengah jalan mereka menjadi tahir, sembuh dari kustanya. Mereka sembuh tanpa disentuh oleh tangan Tuhan Yesus, sementara satu orang kusta di bagian lain disembuhkan karena disentuh oleh Tuhan Yesus sambil berkata "Aku mau, jadilah engkau tahir."

Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. – Lukas 17:12-14

Ke-10 orang kusta ini mempunyai iman secara bersama-sama (corporate faith). Jika dipisahkan, belum tentu masing-masing mempunyai cukup iman untuk datang kepada Yesus meminta supaya disembuhkan.

Sementara itu di bagian lain, ada 1 orang yang sakit kusta, yang mempunyai level iman yang lebih tinggi karena ia berani datang sendirian, menerobos kerumunan orang banyak - yang tentunya membutuhkan keberanian yang lebih tinggi – untuk bertemu dengan Tuhan Yesus.

Iman itu mengandung resiko. Semakin besar resiko yang akan dihadapi, semakin besar iman yang dibutuhkan. Satu orang yang sakit kusta ini mempunyai level iman yang lebih tinggi dari ke-10 orang kusta lainnya karena resiko yang harus ia hadapi lebih besar. Ia seorang diri – tidak bersama-sama dengan yang lain - harus menghadapi resiko banyak orang yang akan marah karena ia berada di tengah kerumunan orang banyak. Itu merupakan pelanggaran terhadap aturan yang berlaku bagi penderita kusta pada masa itu.

Bagaimana dengan anda? Apakah anda cukup punya iman seperti orang kusta ini? Ia mampu menerobos orang banyak, melawan tradisi dan aturan yang berlaku saat itu karena ia yakin bahwa ia bisa disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Ia punya iman bahwa Tuhan Yesus bisa mentahirkannya, bisa menyembuhkannya.

Ada satu lagu yang sering dinyanyikan di gereja yang bagian reffrain-nya sebagai berikut...

Dia sanggup…. Yesus sanggup
Melakukan perkara yang besar
Dia sanggup... Yesus sanggup...
Memulihkan yang terluka
Menyembuhkan yang mend’rita
Dia sanggup memulihkan hidupku

Satu orang kusta ini punya iman bahwa Tuhan Yesus sanggup memulihkannya, mentahirkannya, menyembuhkannya. Hanya saja, ia tidak punya cukup iman bahwa Tuhan Yesus juga MAU MENYEMBUHKANNYA. Itu sebabnya ia berkata, "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." Ini juga satu level iman.

Seringkali kita cukup punya iman bahwa tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Kita percaya bahwa Allah sanggup melakukan perkara yang besar. Kita percaya bahwa Tuhan mampu menolong kita, tetapi ..... ternyata kita tidak cukup punya iman bahwa Ia juga MAU menolong kita. Melalui renungan Firman Tuhan, ketika kita mengizinkan Roh Kudus mengajar kita, maka kita bisa meningkat dari level iman tertentu ke level iman berikutnya. Kita bisa percaya, bahwa Ia tidak hanya sanggup, tetapi Ia juga MAU menolong kita.

1 komentar:

  1. jadilah sesuai imanmu.... memiliki level iman sampai tahap ini merupakan hal yang sulit dan sangat gampang juga...karena kalau hidup kita seperti yang Tuhan kehendaki...Pastilah kita tau Tuhan p mau / maunya Tuhan...!!!

    BalasHapus