Kamis, 19 Februari 2009

Tingkatan Iman – Kisah Sepuluh Orang Kusta

Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman." – Roma 1:17

For therein is the righteousness of God revealed from faith to faith: as it is written, The just shall live by faith. – KJV

Orang yang dibenarkan karena iman, karena percaya kepada Tuhan Yesus, ditakdirkan untuk hidup dengan iman. Tidak hanya itu, tetapi dari iman kepada iman, from faith to faith. Dari iman yang satu bergerak kepada iman yang lain.

Di Alkitab sendiri, kita bisa melihat berbagai macam tingkatan atau level iman. Sebagai contoh pertama, kita bisa melihat iman yang dimiliki oleh 10 orang kusta.

Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: "Yesus, Guru, kasihanilah kami!" Lalu Ia memandang mereka dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam." Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir. Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: "Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?" Lalu Ia berkata kepada orang itu: "Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau. – Lukas 17:12 – 19

Mereka semua sakit kusta dan karenanya tidak boleh tinggal dengan orang-orang normal. Mereka harus tinggal agak jauh kalau berpapasan dengan orang lain. Tetapi yang luar biasa, mereka percaya bahwa Tuhan Yesus dapat mentahirkan mereka. Mereka percaya Tuhan Yesus dapat menyembuhkan mereka. Itulah sebabnya mereka datang bersama-sama kepada Yesus, tetapi tidak berani dekat-dekat. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanlah kami!”

Kenapa mereka berteriak? Karena mereka berdiri agak jauh dari Yesus. Mereka percaya bahwa Tuhan Yesus bisa menyembuhkan mereka, tetapi mereka juga tahu peraturan yang berlaku saat itu bagi orang kusta, yaitu tidak boleh berada dekat-dekat dengan orang lain. Bahkan, kalau berpapasan dengan orang lain, mereka harus menyingkir dan berseru: “Najis, najis!” agar yang lain tahu bahwa mereka adalah orang kusta. Pada zaman Musa, mereka harus tinggal di luar perkemahan. Intinya, mereka tidak boleh bercampur-baur dengan orang-orang lain yang tidak kena kusta.

Jadi, mereka hanya bisa berdiri agak jauh dari Yesus dan berteriak. Mereka punya iman untuk disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Itu sebabnya mereka datang kepadaNya. Tetapi imannya tidak cukup besar untuk datang sendirian. Mereka datang bersama-sama sehingga lebih berani dibandingkan dengan jika datang sendirian.

Iman itu mengandung resiko. Karena itu, level iman akan menentukan seberapa jauh kita bisa mengambil resiko tersebut dan seberapa jauh kita berani melangkah. Jika iman kita rasanya tidak nyampe, kita bisa cari teman yang lain yang kira-kira mau sepakat dengan kita sehingga kita bisa “maju bersama-sama”. Seperti 10 orang kusta tsb, mereka bersama-sama datang kepada Tuhan Yesus sehingga cukup berani melawan rasa malu dan aturan yang berlaku untuk bisa muncul di depan Yesus. Itu bukan hal yang mudah, karena Tuhan Yesus sudah terkenal dan banyak orang yang ada di sekitarnya. Jadi, mereka perlu keberanian untuk bisa muncul di dekat Yesus dan menarik perhatianNya.

Bagaimana dengan anda? Adakah sesuatu yang anda inginkan dan doakan tetapi rasanya level iman anda tidak nyampe? Anda perlu cari beberapa teman yang mau sepakat dengan anda dan berdoa bersama atau datang dalam suatu kebaktian untuk bisa memperoleh corporate faith dalam kebaktian tersebut.

Dalam banyak kejadian, orang-orang sembuh karena datang di kebaktian kesembuhan ilahi di mana atmosfir iman begitu kuat. Kalau kita datang dengan agak ragupun, ketika Firman Tuhan diberitakan dan pujian penyembahan dinaikkan, maka ada corporate faith yang akan menarik kuasa Tuhan sehingga mujzat terjadi.

Itulah yang dialami salah seorang kusta tersebut yang adalah seorang Samaria. Mungkin ia tidak punya cukup iman untuk datang sendirian kepada Yesus, karena ia seorang Samaria. Ia merasa tidak layak. Itu sebabnya ketika ia sembuh, segera ia kembali kepada Yesus dan tersungkur di hadapan kakiNya. Ia tahu ia tidak punya cukup iman, ia cuma nebeng dengan yang lainnya tetapi ia sembuh.

Jika anda punya sedikit iman, tidak cukup besar, carilah lingkungan yang bisa membuat iman anda berkembang. Bergaullah dengan mereka yang sudah terbiasa menggunakan imannya untuk perkara sehari-hari. Datanglah ke kebaktian di mana Firman Tuhan diberitakan. Tontonlah video atau televisi di mana Firman Tuhan diberitakan dan kuasa Tuhan dinyatakan. Dengarlah kaset, cd kotbah hamba-hamba Tuhan yang dipakai Tuhan dalam hal iman. Ada banyak raksasa rohani yang telah bertahun-tahun dibentuk oleh Tuhan. Ketika mereka menyampaikan Firman Tuhan dalam suatu event, atmosfir iman yang terbentuk akan sangat kuat sehingga mujizat dengan mudah terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar